Saya
mengabaikan isi yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap Dewa, tapi
saya sangat menghargai keimanan saudara saya yang memeluknya. Inti
pelajaran yang sangat dominan dalam kisah ini adalah sikap dan pandangan
hidup sebagai manusia ciptaan Sang Penguasa. Saya sangat terkesan
dengan kata bijak Bhisma sang putra Gangga, “Setelah bentuk sang mutiara
mencapai kesempurnaan, maka saat itulah tiram akan terbuka dengan
sendirinya,” atau “Lampu yang menyala saat matahari terbit, cahayanya
tidak akan berguna.” Waw, untaian kata yang amat menakjubkan!. Silahkan memberi apresiasi masing-masing ya…
Nah,
selain memang film ini menyuguhan nilai filosofi yang tinggi dan dibuat
dengan kualitas prima, salah satu alasan yang membuat film berdurasi
lebih kurang 30-40 menit ini menarik adalah… ehm…para bintang yang super
cantik dan ganteng.. J
(Keponakan saya sampai menaruh gambar arjuna di hpnya, hadeeeh).
Penjahatnya pun (Duryodana) kalau diamat-amati ya ganteng juga, walaupun
standar ganteng orang berbeda-beda ya.. hehehe. Apalagi kegagahan
Bhisma dan keelokan rupa plus perilaku kelima pahlawan (pandawa)
terutama pada ibunya, Kunti. Saya sampai meneteskan airmata ketika
menyaksikan Arjuna menyelamatkan Kunti dari kepungan api di dalam
istana, sementara dia berjuang sendiri melawan maut..hiks..
Dan
berita baiknya lagi, ternyata Arjuna seorang muslim!.. Waah, keponakan
saya yang ABG itu senengnya bukan main. Sampai-sampai dia menuliskan
nama @Shaheer Sheikh di beberapa status Fbnya.., nama asli sang Arjuna.
“Ah
sudahlah, Nak. Nikmati saja filmnya. Jika ada pelajaran positif,
silahkan dipelajari, dipahami dan dicerminkan dalam tingkah laku. Tapi
seandaikan ada yang kurang berkenan, hargailah itu sebagai perbedaan
yang menyatukan di bumi ini, bumi Allah.” Begitu ucap pada keponakan
cantikku. (Fifinusantara10@gmail.com)
0 komentar:
Post a Comment