Bagian Pertama dari Dua
Tulisan
Sabtu. 22 April 2017
Beautiful day!
![]() |
Bandara Raden Inten II |
Jam 09.30 wib saya diantar
Pak Suami meluncur ke Hajimena. Lalu bersama anak-anak dan dua keponakan keren
meluncur ke Bandara Raden Inten, setelah sebelumnya menjemput kakak (Uni Venny)
yang masih bersapa ria dengan nasabah di kantornya, BPR Tahuan Ganda, Natar.
Sebelum berangkat, tak banyak
yang harus ditinggalkan. Hanya sekilo telur, 4 bungkus mi, nugget dan aneka
cemilan. “Gampang, Bun. Kan warung makan banyak. Paling nanti Bapak ke Pecel
Madiun langganan.” Oke deh, Mas Bro. Ucapanmu setidaknya menghilangkan
kegalauanku, hehehe...
#SriwijayaAir take off jam 11.20 wib. Untuk Pandu dan
Arung, ini adalah pengalaman pertama naik pesawat terbang. Jadi tentu saja
mereka excited. Pandu yang memang
tipikal cowok reaktif, berseru senang menjelang perjalanan. Bahkan ketika
pesawat mulai take off. Iihh, heboh banget dia! Ngalahin adiknya yang lebih
cool n coba tenang (seneng mah pasti. Cuman cara dia nutupin gugup n takutnya
itu loh yang keren, hehehe).
Senang. Tegang. Tenang. :)
Bismillah. Kami pun terbang
dengan elegan. Lagi-lagi harus bertemu awan. Entahlah, saya tuh sukaa banget
dengan ciptaan Tuhan yang satu ini. Warnanya yang soft, cantik tapi tak bisa
diraih, jujur aja bikin saya gemes-gemes gimanaaaa gituh, J
![]() |
Selalu suka melihat awan. Gemeees :) |
Tiba di Bandara
Soekarno-Hatta kami langsung menuju Damri Bandara ke Depok. Nyamaaan banget.
Lapang, adem, dan yang pasti jalan sama anak-anak, kakak dan ponakan itu
serunyaaaa euuy! J Eh tapi kami kudu makan dulu, ding. Lapar euuy!
![]() | |
Makan dulu di KFC. Laparrr |
Bada ashar kami sudah berada
di terminal Depok dan siap menanti jemputan sang adik, Meida dan Iwan.
Alhamdulillah. Sedikit macet, akhirnya kami tiba di rumah Sofi (Ipi) yang
ketempatan arisan keluarga. Dan asyiknya juga, rumahnya satu kompleks dengan
Andung Ijun, Meida dan Iki di Depok Pancoranmas. Jadi tinggal nemplokin
satu-satu, deh.
![]() |
Para bujang lagi pilih minuman |
Datang Membawa Kangen, Pulang Membawa Daster.
Tak banyak yang hadir di
arisan. Andung Uncu Rinda (Panggilan yang menyalahi aturan, hehehe) lagi
bersiap umroh, Angku Gani sekel mungkin ada kendala, gitu juga dengan yang
lainnya. Jadi yang hadir yang ada di foto ini aja. Walaupun kurang lengkap
tetap saja bersyukur dan bahagia. Secara ada Mama Ida, Tante Ijun, da Om Adek,
tiga orang kakak adik soulmate Mama
Zulfikar yang ngangeniiiiiin banget, J.
![]() |
Kika. Andung Ijun, Angku Dick dan Andung Ida |
Bagian lain yang bikin seru
dan unik adalah, kami dapat satu baju daster sebagai doorprize. Yippiiieee! Makasih ya, Tante Ipiiii. Semoga rejekinya
tambah berkah dan lancar. Tambah lagi Mama Ira ngeluarin aurang Padangnya,
manggaleh. Itu loh, doi bawa baju-baju keren dan murmer. Dilala satu gamis,
jilbab dan kaos Arung berpindah tas setelah sebelumya melakukan transaksi,
hehehe...
Di arisan ini diriku juga tak
mau ketinggalan berbagi walau cuman seumprit. Tiga paket lengkap Buku Ayo Merawat Tubuh meluncur ke
Uwais, Alisha dan Hasbi. (Uda Athir sabar, yaa...). Dan siap memenuhi orderan jilbab
tapis Umi Nuraini. Ehm...
Tadinya Mama Ida mau nginep,
tapi karena rencananya besok kami akan sowan ke Bekasi sepulang dari Bandung,
jadi Mama pulang deh. Mau masak Jangan Tumpeng favorit saya. Asyeeek....
Pukul 21.00 wib akhirnya satu
persatu pulang. Sungguh, adalah berkah bagi kami bisa bersilaturahmi. Semoga
next bisa datang dalam formasi yang lebih lengkap lagi. Aamiin.
Sudah malam. Flu saya belum
tuntas. Sehabis minum #panadol flu dan batuk lalu memakai masker, saya pun
tertidur pulas. Selang beberapa menit berikutnya, yang terdengar adalah suara
deru ac dan sisa-sisa rintik hujan. Tidur kami puleeesss banget ...
Cerita bagaimana kami dijemput sang Letkol dan berkisah tentang Prabu Siliwangi, Weber, sampai Rumah Mode, tunggu di postingan berikutnya, ya. Bagian terakhir dari dua tulisan. InsyaAllah...
Terimakasih sudah berkenan berkunjung.
Salam literasi
Dari perempuan yang belajar bijaksana
Fitri Restiana :)
Cerita bagaimana kami dijemput sang Letkol dan berkisah tentang Prabu Siliwangi, Weber, sampai Rumah Mode, tunggu di postingan berikutnya, ya. Bagian terakhir dari dua tulisan. InsyaAllah...
Terimakasih sudah berkenan berkunjung.
Salam literasi
Dari perempuan yang belajar bijaksana
Fitri Restiana :)
(bersambung)
Alhamdulillah... Senangnya silaturahmi 😊😊😄😄😇😇
ReplyDeleteSilaturahmi mengikat hati :)
Delete