Minggu, 23 Oktober 2016. Sempat
turun hujan, lalu perlahan mereda. Saya bergegas ke Jalan Sultan Agung untuk
memenuhi undangan Milana Lastri dalam acara
peresmian Rumah Tahfidz Insan Cita sekaligus bedah buku Cita Tanpa Syarat. Baca http://www.fitrirestiana.web.id/2016/12/bedah-buku-dan-sharing-parenting.html
Di acara inilah saya bertemu dengan
Ibu Ir. Dwita Ria Gunadi, anggota Komisi X DPR RI yang datang bersama suami
tercintanya, Gunadi Ibrahim (Ketua KAHMI
Lampung). Menurut beliau, karena lingkup Komisi X adalah bidang pendidikan,
olahraga dan sejarah, maka mengembangkan mutu pendidikan (terutama di Lampung)
adalah priorotas utama. Sebagian caranya adalah dengan memberi ruang dan
memfasilitasi para penulis lokal agar mampu menciptakan karya-karya bermutu,
juga meningkatkan minat baca masyarakat dan mengembangkan segala yang berhubungan dengan literasi. Tentu
saja ini merupakan harapan kita semua. Beliau berujar bahwa suatu saat akan
mengajak penulis lokal ‘melakukan sesuatu’ untuk mewujudkan kerja-kerja
(terutama Komisi X). Kami sempat berbincang sebentar dan beliau tertarik juga
membedah buku CINTA TANPA SYARAT (CV. Aura Publishing) suatu saat nanti. “Bukunya sangat menyentuh.
Harus dibaca oleh para orangtua dan anak yang menjelang remaja,” ucapnya ramah.
Duh, jadi tersipu-sipu saya dipuji oleh ibu yang anggun dan cantik ini. J
Pasangan kerja Komisi X DPR RI :
1.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Kementerian Pariwisata
3.
Kementerian Pemuda dan Olahraga
4.
Perpustakaan Nasional
5.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
6.
Badan Ekonomi Kreatif
Naah, berawal dari situlah, di
bulan Januari Bu Ria menghubungi saya dan ingin mengagendakan bedah buku Cinta
Tanpa Syarat dalam rangkaian GERAKAN SAFARI GEMAR MEMBACA, hasil kolaborasi kerja
Komisi X DPR RI, Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Propinsi Lampung. Tentu
saja saya sangat bahagia dan bangga bisa sedikit berkontribusi dalam kegiatan ini.
Walau ilmu masih seujung jari, insyaAllah akan menjadi lahan pembelajaran bagi
penulis level #pinggiranRainbowcake ini, hehehe. Juga semoga akan ada yang bisa mengambil
ibroh daripadanya. Aamiin.
Tanggal 3 Februari 2017, saya
bertemu dengan staf ahli Bu Ria. Gita Leviana Putri namanya. Perempuan berkulit
putih, ramah dan smart ini menyambut kedatangan saya yang telat sekitar 7
menitan. Kami ngobrol santai di #KFC,
salah satu tempat ternyaman jika saya bertemu sapa dengan para sahabat. (Soalnya
selain dekat rumah, mbak kasirnya adalah
anak kos tetangga. Jadi sering dikasih potongan harga, xixiixxi.. Eh doi yang semangat nawarin, loh walau sudah saya
tolak halus, J
).Dilala Mbak Gita kenal dengan beberapa teman saya di #TapisBlogger, Bang
Adian Saputra, Om Yoppie Pangkey. Teman-teman kampus juga semisal Teguh
Prasetyo, Upi dan banyaaak lagi. Duuh, Lampung yang sempit apa kita yang suka
wara-wiri, yak? Hihihihi. Intinya, kami berencana akan mengadakan acara di
kisaran tanggal 8-13 Maret 2017. Salah satu tujuan acara adalah menumbuhkan
semangat minat baca di semua kalangan, baik anak-anak maupun orangtua. Bungkuss..
Pertengahan Februari, kami deal di
tanggal 13. Alhamdulillah. Timingnya pas. Soalnya 6-9 Maret saya harus
mengikuti Pembekalan Teknis Kemdikbud di Hotel Amaroossa Grande, Bekasi.
Walaupun kegiatan super padat, saya masih sempat berkirim email ke Bang Reymond,
pegawai dari Perpustakaan Nasional. Pulang dan sampai di rumah tanggal 9 Maret
sore. Hayati lelah, Abang. Tapi senang. Alhamdulillah. Cerita pasca pulang ada
di sini. Mengharu biru gituh... (Baca https://www.facebook.com/fitri.restiana/posts/911868995583435 )
O iya, sehari sebelum acara
dimulai, pukul 16.00 saya ditelepon Bu Nani untuk mengikuti briefing. Langsung mandi dan meluncur ke
perpustakaan. Di sana sudah hadir Bu Nani dan Bang Reymond dari Perpustakaan
Nasional, Mbak Ponita (moderator), Bu Mela dan Bu Dra.Bevianti Yulianingsih (mc). Ada juga beberapa pegawai
yang sedang serius mengemas goodiebag untuk
para peserta. Obrolan hangat dan prkenalan kami berlangsung selama satu jam. Menjelang magrib saya sudah
sampai di rumah dengan membawa oleh-oleh roti bakar.
![]() |
Briefing bersama Ibu Nani, Bang Reymond, Ibu Nela dan pegawai perpustakaan. |
Senin, 13 Maret 2017
Dengan memakai gamis tapis berwarna
biru besutan Umi Nur aini, owner Thasya Busana, saya melajukan motor dengan sangat
pelan. Maklum, takut nyasar (penyakit susah sekali menghapal jalan, hiks).
Tepat pukul 08.05 saya memasuki gedung Balai Keratun setelah membalas sapa ramah
para polisi satpol PP. “Lewat sini saja lebih dekat, Mbak,” seorang laki-laki
paruh bawa menunjukkan tangga yang nyaris tak terlihat. Saya pun mengangguk
senang, soalnya kalau lewat depan, saya kudu berjalan agak jauh. Ntar kalau
kecapean, bedaknya pudar doong. Pan mau ngartis dulu kitah, wkwkwkwk..
Ruangan masih sepi. Hanya ada
beberapa panitia berseragam pemda. Saya duduk manis sambil terus dzikir. Harap
maklum, sudah lama sekali tak berhubungan dengan birokrat, jadi kudu buka file
belasan tahun yang lalu biar tak kaku.
Satu persatu pserta mulai
berdatangan. Alhamdulillah. Saya sudah mulai rileks dan enjoy. Datang Mbak
Ponita (moderator), Umi Nenny, Mbak Naqi, Mas Hermawan. Bu Ria dan Bu Herlina
Warganegara, Bu Nani mendatangi saya yang lagi asyik foto-foto dengan beberapa
teman dan peserta.
![]() |
Sebelum mulai acaram foto dulu dengan mc keren, Mbak Ponita :) |
Setelah saling sapa, saya kudu
meninggalkan teman-teman dan memasuki ruang VIP untuk bertegur dan berkenalan
dengan Pak Sutono (Sekretaris Daerah Provinsi Lampung), Pak Deny (Perpustakaan
Nasional), dan lain-lain. Banyak sekali pelajaran yang saya ambil dari obrolan
para bapak dan ibu di ruang yang nyaman ini. Menurut Pak Sutono (saya sampai
kelupaan berfoto dengan beliau), salah satu kunci sukses adalah “RAJIN.”
Bersikap rajin akan membuat kita lebih bersemangat melakukan banyak hal.
Walaupun kita tak pintar, tak kaya, tak tampan, tak apatah... bersikaplah RAJIN
terlebih dahulu. Karena itu akan mendorong energi positif kita untuk bisa
melakukan banyak hal. Waaah, obrolan yang sangat bergizi. Apalagi ditimpali oleh
Ibu Dwita Ria dan Ibu Herlina. Saya berasa buih di lautan.
Pukul 09.20 wib, para penari dari
SMPN 25 menari dengan sempurna membuka acara GERAKAN SAFARI GEMAR MEMBACA.
Dilanjutkan dengan sambutan oleh Pak Sutono dan Pak Deny.
O iya, peserta acara ini berasal dari berbagai instansi, antara lain siswa SMA, mahasiswa, Perempuan Indonesia Raya (PIRA), SKPD Pemda, dan beberapa komunitas baca seperti Gubuk Baca Lampung Timur, Taman Merdeka Telukbetung, dan lain-lain. Ada
sekitar 200 peserta memadati Ruang Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung.
Moderator yang asyik membuat acara
berjalan santai dan sesekali terdengar
gelak tawa. Saya yang semula agak gimana gituh, jadi ikutan cair juga. Bedah
buku ini tidak berjalan sendiri, melainkan panel dengan Pak Deny, Ibu Herlina
dan Ibu Dwita Ria. Jadi peserta bisa bertanya tentang buku juga tentang
kepustakaan dan sebagainya.
![]() |
Ibu Ir. Dwita Ria. Komisi X DPR RI |
![]() |
Bapak Deny. Perpustakaan Nasional |
![]() |
Me. Napalah gayanya gitu. Udah pegang microphone, eh pegang pena n kertas pula. wkwkwkwk |
Ada 10 buku yang saya sebar untuk
teman-teman yang bertanya dan berpartisipasi aktif. .Acara inti berjalan lancar
dari pukul 10.30-13.10 wib.
"Oke, silakan pilih buunya," ujar saya kepada sang penanya.
"Karena enggak mungkin milih penulisnya, saya milih dua buku ini saja," ujar si Mamas.Sontak mendapat gerrr dari para peserta. Hahahaha.... :)
Intinya, acara ini diharapkan mampu memberi pemahaman pada semua pihak akan pentingnya membaca buku. Buku adalah pintu dunia. Tanpa buku, tak ada makna ilmu. Diharapkan kegiatan ini bisa menggiatkan minat baca dan tulis demi membangun dunia literasi yang cerdas, bersahabat dan bermartabat.
Semoga juga bisa mencari jalan keluar untuk menerbitkan buku yang bisa dinikmati oleh teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus (Anak Berkebutuhan Khusus). Aamiin.
Senangnya bisa berbagi walau ilmu masih seujung jari.
"Karena enggak mungkin milih penulisnya, saya milih dua buku ini saja," ujar si Mamas.Sontak mendapat gerrr dari para peserta. Hahahaha.... :)
![]() |
Mbak Naqiyyah yang semangat mendokumentasikan acara. Terimakasih, yaa :) |
Semoga juga bisa mencari jalan keluar untuk menerbitkan buku yang bisa dinikmati oleh teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus (Anak Berkebutuhan Khusus). Aamiin.
Senangnya bisa berbagi walau ilmu masih seujung jari.
Terimakasih yang amat sangat kepada
semua pihak yang mensupport para penulis Lampung, khususnya saya yang ilmunya
masih sangat sedikit ini.
- 1. Ibu Dwita Ria (Komisi X DPR RI)
- 2. Bapak Deny (Perpustakaan Nasional) beserta Ibu Nani dan Bang Reynold yang sangat apresiatif dan super ramah
- 3. Ibu Herlina Warganegara (Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung) beserta Ibu Nela dan jajarannya yang sudah bekerja keras sehingga acara ini berjalan baik.
- 4. Mbak Gita yang smart dan bersahabat, Mbak Ponita dan Ibu Bevianti (mc)yang super keren
- 5. Komunitas Tapis Blogger, teman-teman yang tak hentinya mensupport aktivitas saya.Mbak Naqiyyah yang semangat mendokumentasikan. Beberapa fotonya saya pinjam, yaa :)
- 6. Keluarga besar pastinya.
- 7. Dan semua pihak yang sudah berkenan membantu.
Semoga kita selalu bersinergi
membangun literasi demi Lampung sai bumi ruwa jurai.
PenulisLampung
AlkisahFitriRestiana
TapisBlogger
Penulis
seneng ya, Bu. Bisa berbagi melalui buku
ReplyDeleteInsyaAllah, Mbak Astin. Walau ilmu mah masih seujung jari. Terimakasih kunjungannya ya 😊
Deleteacara yang keren ya, dan lewat buku bisa membuka banyak mata
ReplyDeleteAamiin. Saya juga senang bisa terlibat walaupun cuman sedikit. Trmkasih sudah berkunjung, Mbak Tira 😊
Deleteamiiin .. semoga gerakan membaca ini bisa teruuus berlanjut ya mbak
ReplyDeleteHe em, Mbak Tanti yang super keren. Aamiin.. :)
DeleteAku baru baca, Tsaaah ada akyu, semakin sukses ya Mbk.
ReplyDeleteAah.. si emak Founder of Tapis Blogger ini. Bagaimanalah aku tanpamuh.... muuacch.. :) Makasih yaa
Delete